Larangan Bagi Seseorang Yang Hendak Berkurban
Seseorang yang hendak berkurban dilarang untuk memotong kuku dan rambut ketika sudah memasuki tanggal 1 Dzulhijjah sampai hewan kurbannya disembelih.
Dalilnya hadits dari Ummu Salamah radhiallahu anha dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
مَن كانَ لَهُ ذِبحٌ يَذبَـحُه فَإِذَا أَهَلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ
"Apabila engkau telah memasuki sepuluh hari pertama (bulan Dzulhijjah) sedangkan diantara kalian ingin berkurban maka janganlah dia menyentuh sedikitpun bagian dari rambut dan kukunya."
(HR. Muslim no.1977).
-----
Bbm Tausiah Harian
Masjid Nurul Yaqin
Pin bb : 21b4b610
-----
Larangan tersebut berlaku utk cara apapun dan untuk bagian kuku dan rambut manapun. Artinya mencakup larangan mencukur gundul atau mencukur sebagian saja, atau sekedar mencabutinya. Baik rambut itu tumbuh di kepala, kumis, sekitar kemaluan maupun di ketiak
(Shahih Fiqih Sunnah II:376).
Rambut dan kuku yang dilarang untuk dipotong dalam hadis di atas adalah rambut dan kuku shohibul kurban, bukan rambut dan kuku hewan kurban. karena kata ganti yang digunakan dalam kalimat 'شَعْرِهِ' dan 'أَظْفَارِهِ' adalah kata ganti tunggal untuk jenis mudzakar (laki-laki), yaitu kata ganti 'هـ'. dan ini adalah kata ganti yang kembali kepada pemillik hewan bukan hewannya.
Wallahu a'lam
Seseorang yang hendak berkurban dilarang untuk memotong kuku dan rambut ketika sudah memasuki tanggal 1 Dzulhijjah sampai hewan kurbannya disembelih.
Dalilnya hadits dari Ummu Salamah radhiallahu anha dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
مَن كانَ لَهُ ذِبحٌ يَذبَـحُه فَإِذَا أَهَلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ
"Apabila engkau telah memasuki sepuluh hari pertama (bulan Dzulhijjah) sedangkan diantara kalian ingin berkurban maka janganlah dia menyentuh sedikitpun bagian dari rambut dan kukunya."
(HR. Muslim no.1977).
-----
Bbm Tausiah Harian
Masjid Nurul Yaqin
Pin bb : 21b4b610
-----
Larangan tersebut berlaku utk cara apapun dan untuk bagian kuku dan rambut manapun. Artinya mencakup larangan mencukur gundul atau mencukur sebagian saja, atau sekedar mencabutinya. Baik rambut itu tumbuh di kepala, kumis, sekitar kemaluan maupun di ketiak
(Shahih Fiqih Sunnah II:376).
Rambut dan kuku yang dilarang untuk dipotong dalam hadis di atas adalah rambut dan kuku shohibul kurban, bukan rambut dan kuku hewan kurban. karena kata ganti yang digunakan dalam kalimat 'شَعْرِهِ' dan 'أَظْفَارِهِ' adalah kata ganti tunggal untuk jenis mudzakar (laki-laki), yaitu kata ganti 'هـ'. dan ini adalah kata ganti yang kembali kepada pemillik hewan bukan hewannya.
Wallahu a'lam
Sent from Samsung Mobile
Tidak ada komentar:
Posting Komentar