Kamis, 25 September 2014 M
:: Canda & Pelajaran ::
Banyak orang menjadikan canda sebagai salah satu sarana merehatkan urat saraf semata. Ada benarnya apa yang dikatakan Abul-Fath Al-Busti rahimahullâh,
Berikanlah istirahat pada tabiat kerasmu yang serius
Direhatkan dulu dan hiasilah dengan sedikit canda
Tetapi jika engkau memberikan canda kepadanya, jadikanlah ia
Seperti kadar engkau memasukkan garam pada makanan
(Adabud-Dunya wad-Din, hal. 319 )
Saudaraku, kemanfaatan canda berupa "rileksnya urat saraf" adalah suatu yang tidak kita pungkiri, akan tetapi bila mana selain kemanfaatan ini seseorang dapat mendulang kemanfaatan yang lainnya tentu lebih bernilai apalagi bila kemanfaatan tersebut berupa pelajaran berharga. Apa bisa?
Ya, bisa kawan. Bagaimana caranya?
Cobalah di samping anda menjadikan canda sebagai sarana merehatkan urat saraf, jadikanlah pula sebagai sarana memberikan pelajaran. Pada diri Rasulullah tersyirat sebuah keteladanan.
Diriwayatkan dari Al-Hasan radhiallâhu 'anhu, dia berkata, "Seorang nenek tua mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Nenek itu pun berkata, 'Ya Rasulullah! Berdoalah kepada Allah agar Dia memasukkanku ke dalam Surga!' Beliau pun mengatakan, 'Wahai Ibu si Anu! Sesungguhnya Surga tidak dimasuki oleh nenek tua.' Nenek tua itu pun pergi sambil menangis. Beliau pun mengatakan, 'Kabarkanlah kepadanya bahwasanya wanita tersebut tidak akan masuk Surga dalam keadaan seperti nenek tua. Sesungguhnya Allah ta'ala mengatakan: Sesungguhnya kami menciptakan mereka (Bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya." (QS. Al-Waqi'ah : 35-37)
[HR At-Tirmidzi dalam Syama-il-Muhammadiyah, no. 240 )
_______________________
(Sumber: Pesan ini disebarluaskan oleh BB Dakwah Al-Sofwa PIN 24C805BD)
:: Canda & Pelajaran ::
Banyak orang menjadikan canda sebagai salah satu sarana merehatkan urat saraf semata. Ada benarnya apa yang dikatakan Abul-Fath Al-Busti rahimahullâh,
Berikanlah istirahat pada tabiat kerasmu yang serius
Direhatkan dulu dan hiasilah dengan sedikit canda
Tetapi jika engkau memberikan canda kepadanya, jadikanlah ia
Seperti kadar engkau memasukkan garam pada makanan
(Adabud-Dunya wad-Din, hal. 319 )
Saudaraku, kemanfaatan canda berupa "rileksnya urat saraf" adalah suatu yang tidak kita pungkiri, akan tetapi bila mana selain kemanfaatan ini seseorang dapat mendulang kemanfaatan yang lainnya tentu lebih bernilai apalagi bila kemanfaatan tersebut berupa pelajaran berharga. Apa bisa?
Ya, bisa kawan. Bagaimana caranya?
Cobalah di samping anda menjadikan canda sebagai sarana merehatkan urat saraf, jadikanlah pula sebagai sarana memberikan pelajaran. Pada diri Rasulullah tersyirat sebuah keteladanan.
Diriwayatkan dari Al-Hasan radhiallâhu 'anhu, dia berkata, "Seorang nenek tua mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Nenek itu pun berkata, 'Ya Rasulullah! Berdoalah kepada Allah agar Dia memasukkanku ke dalam Surga!' Beliau pun mengatakan, 'Wahai Ibu si Anu! Sesungguhnya Surga tidak dimasuki oleh nenek tua.' Nenek tua itu pun pergi sambil menangis. Beliau pun mengatakan, 'Kabarkanlah kepadanya bahwasanya wanita tersebut tidak akan masuk Surga dalam keadaan seperti nenek tua. Sesungguhnya Allah ta'ala mengatakan: Sesungguhnya kami menciptakan mereka (Bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya." (QS. Al-Waqi'ah : 35-37)
[HR At-Tirmidzi dalam Syama-il-Muhammadiyah, no. 240 )
_______________________
(Sumber: Pesan ini disebarluaskan oleh BB Dakwah Al-Sofwa PIN 24C805BD)
Sent from Samsung Mobile
Tidak ada komentar:
Posting Komentar