BISMILLAHI ALLAHU AKBAR
HATI adalah sumber ketenangan. Dan, ketenangan adalah awal dari kebahagiaan. Setiap orang tentu mendambakan ketenangan dan kebahagiaan, namun apa jadinya jika hati kita justru galau dan terguncang.
Al Ahzab [33]:11
Di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat.
Tanpa disadari, kita sering terlalu percaya diri dan terlalu bangga dengan kemampuan diri, hingga kita malas untuk meminta pertolongan kepada Allah. Kita merasa diri kita hebat. Kita sering beranggapan bahwa segala sesuatu tergantung dari diri kita, sehingga kita menjadi congkak, egois dan sombong manakala menuai kesuksesan dunia. Maka, wajar apabila Allah mengingatkan kita dengan serangkaian bencana yang membuat hati kita terguncang.
Al Ahzab [33]:17
Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.
(Cukuplah Allah saja yang menjadi wakilku. Cukuplah Dia saja yang menjadi junjungan dan penolongku)
Mulai sekarang, marilah kita terima dengan ikhlas adanya kegalauan jiwa saat tertimpa musibah.
WALLAHU A'LAM
BARAKALLAHU
SALAAM SENYUM
HATI adalah sumber ketenangan. Dan, ketenangan adalah awal dari kebahagiaan. Setiap orang tentu mendambakan ketenangan dan kebahagiaan, namun apa jadinya jika hati kita justru galau dan terguncang.
Al Ahzab [33]:11
Di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat.
Tanpa disadari, kita sering terlalu percaya diri dan terlalu bangga dengan kemampuan diri, hingga kita malas untuk meminta pertolongan kepada Allah. Kita merasa diri kita hebat. Kita sering beranggapan bahwa segala sesuatu tergantung dari diri kita, sehingga kita menjadi congkak, egois dan sombong manakala menuai kesuksesan dunia. Maka, wajar apabila Allah mengingatkan kita dengan serangkaian bencana yang membuat hati kita terguncang.
Al Ahzab [33]:17
Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?" Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.
(Cukuplah Allah saja yang menjadi wakilku. Cukuplah Dia saja yang menjadi junjungan dan penolongku)
Mulai sekarang, marilah kita terima dengan ikhlas adanya kegalauan jiwa saat tertimpa musibah.
WALLAHU A'LAM
BARAKALLAHU
SALAAM SENYUM
Sent from Samsung Mobile
Tidak ada komentar:
Posting Komentar