DEMONSTRASI & MENCELA PEMERINTAH DI MEDIA MASSA HANYA MEMBAWA PETAKA:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيرِه شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ فَمِيتَةٌ جَاهِلِيَّةٌ
"Barangsiapa yang melihat suatu (kemungkaran) yang ia benci pada pemimpinnya, maka hendaklah ia bersabar, karena sesungguhnya barangsiapa yang memisahkan diri dari pemerintah sejengkal saja, kemudian ia mati, maka ia mati seperti matinya orang di masa jahiliyah." [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu'anhuma]
Keluar, memisahkan diri atau memberontak dan menentang penguasa muslim adalah perangai Jahiliyah yang diadopsi kaum Khawarij, diharamkan dalam Islam, dan bentuknya ada dua:
Pertama: Dengan senjata.
Kedua: Dengan kata-kata.
Dan yang pertama tidak mungkin terjadi tanpa yang kedua, karena itulah demonstrasi diharamkan dalam Islam, demikian pula mencela para penguasa di mimbar terbuka atau di media massa dilarang dalam Islam.
Faqihul 'Ashr Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah berkata,
"Sangat mengherankan tatkala celaan (terhadap pemerintah) itu diarahkan kepada Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam (yaitu yang dilakukan oleh pentolan Khawarij, Dzul Khuwaisiroh). Dikatakan kepada beliau shallallahu'alaihi wa sallam, "Berlaku adillah!" Juga dikatakan, "Pembagianmu ini tidak menginginkan wajah Allah!" Maka ini adalah sebesar-besarnya dalil yang menunjukkan bahwa memberontak kepada penguasa bisa jadi dengan senjata, bisa pula dengan ucapan dan kata-kata. Maksudnya, orang ini tidaklah memerangi Rasul -shallallahu'alaihi wa sallam- dengan pedang, akan tetapi ia mengingkari beliau (dengan ucapan di depan umum).
Baca Selengkapnya 15 Dampak Buruk Demonstrasi: http://fb.me/7j8pkdQrz
Baarokallaahu fiykum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar