Berlemah Lembutlah Wahai Ahlus Sunnah...!
Jangan Membuat Manusia Lari dari Manhaj yang Haq...!
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Allah ta'ala berfirman,
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu." [Ali Imron: 159]
As-Sa'di rahimahullah berkata,
"Maknanya: Dengan sebab rahmat Allah kepadamu (wahai Muhammad) dan sahabat-sahabatmu, maka Allah ta'ala menganugerahkan nikmat kepadamu sehingga engkau dapat berlemah lembut, rendah hati, halus dan berakhlak baik terhadap mereka, maka mereka pun bersatu bersamamu, mencintaimu & menaati perintahmu.
"Sekiranya kamu bersikap keras", maknanya: Berakhlak jelek. "Berhati kasar", maknanya: Mengeraskan hati. "Tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu", karena ini membuat mereka lari dan marah terhadap orang yang memiliki akhlak jelek ini.
Maka akhlak yang baik termasuk modal utama dalam agama, yang dapat menarik & memotivasi manusia kepada agama Allah, bersama dengan pujian & pahala yang khusus bagi pemiliknya. Adapun akhlak yang jelek dalam agama, termasuk sebab utama yang menjauhkan & membuat marah umat manusia terhadap agama, bersama dengan celaan & hukuman yang khusus bagi pemiliknya. Maka inilah Rasul yang maksum (terjaga dari dosa), namun Allah ta'ala berfirman kepada beliau tentang ini, bagaimana lagi dengan selain beliau?!
Bukankah termasuk kewajiban terbesar dan terpenting adalah meneladani akhlak beliau yang mulia dan bergaul dengan manusia sesuai perangai beliau shallallahu'alaihi wa sallam, yaitu perangai kelembutan, akhlak baik dan menyatukan hati demi menaati perintah Allah ta'ala dan menarik hamba-hamba Allah kepada agama Allah.
Selengkapnya: http://fb.me/710i4W6Kz
Baarokallaahu fiykum.
Jangan Membuat Manusia Lari dari Manhaj yang Haq...!
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Allah ta'ala berfirman,
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu." [Ali Imron: 159]
As-Sa'di rahimahullah berkata,
"Maknanya: Dengan sebab rahmat Allah kepadamu (wahai Muhammad) dan sahabat-sahabatmu, maka Allah ta'ala menganugerahkan nikmat kepadamu sehingga engkau dapat berlemah lembut, rendah hati, halus dan berakhlak baik terhadap mereka, maka mereka pun bersatu bersamamu, mencintaimu & menaati perintahmu.
"Sekiranya kamu bersikap keras", maknanya: Berakhlak jelek. "Berhati kasar", maknanya: Mengeraskan hati. "Tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu", karena ini membuat mereka lari dan marah terhadap orang yang memiliki akhlak jelek ini.
Maka akhlak yang baik termasuk modal utama dalam agama, yang dapat menarik & memotivasi manusia kepada agama Allah, bersama dengan pujian & pahala yang khusus bagi pemiliknya. Adapun akhlak yang jelek dalam agama, termasuk sebab utama yang menjauhkan & membuat marah umat manusia terhadap agama, bersama dengan celaan & hukuman yang khusus bagi pemiliknya. Maka inilah Rasul yang maksum (terjaga dari dosa), namun Allah ta'ala berfirman kepada beliau tentang ini, bagaimana lagi dengan selain beliau?!
Bukankah termasuk kewajiban terbesar dan terpenting adalah meneladani akhlak beliau yang mulia dan bergaul dengan manusia sesuai perangai beliau shallallahu'alaihi wa sallam, yaitu perangai kelembutan, akhlak baik dan menyatukan hati demi menaati perintah Allah ta'ala dan menarik hamba-hamba Allah kepada agama Allah.
Selengkapnya: http://fb.me/710i4W6Kz
Baarokallaahu fiykum.
Sent from Samsung Mobile
Tidak ada komentar:
Posting Komentar