Rabu, 21 Dzulhijjah 1435 H
15 Oktober 2014 M
:: Konsekuensi Beriman Kepada Kitab Allah ::
Kita meyakini bahwa keimanan terhadap kitab-Nya mengharuskan untuk menghalalkan apa yang dihalalkannya atau mengharamkan apa yang diharamkannya, mengambil pelajaran dari kisah-kisah yang ada di dalamnya dan melaksanakan hukum-hukumnya. Bersikap menerima (taslim) dalam memahami ayat-ayat mutasyabihnya dan tidak melanggar larangan-larangannya. Membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, melaksanakan nasehatnya baik secara lahir maupun batin, taat kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam atas segala apa yang diperintahkannya dan meninggalkan apa yang telah dilarang dan diperingatkan.
Firman Allah Subhaanahu Wata'ala,
إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ وَلَا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat." (QS. An-Nisa': 105).
Allah berfirman,
"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (dari padanya)." (QS. Al-A'raf: 3).
Di antara konsekuensi beriman kepada Al-Qur'an adalah menerima setiap yang dibawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam baik yang berupa perintah maupun larangan. Firman Allah Subhaanahu Wata'ala,
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya." (Al-Hasyr: 7).
(DR. Abdullah al-Mushlih & DR. Shalah ash-Shawiy, " Untuk Diketahui Setiap Muslim")
_______________________
(Sumber: Pesan ini disebarluaskan oleh BB Dakwah Al-Sofwa PIN 24C805BD)
15 Oktober 2014 M
:: Konsekuensi Beriman Kepada Kitab Allah ::
Kita meyakini bahwa keimanan terhadap kitab-Nya mengharuskan untuk menghalalkan apa yang dihalalkannya atau mengharamkan apa yang diharamkannya, mengambil pelajaran dari kisah-kisah yang ada di dalamnya dan melaksanakan hukum-hukumnya. Bersikap menerima (taslim) dalam memahami ayat-ayat mutasyabihnya dan tidak melanggar larangan-larangannya. Membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, melaksanakan nasehatnya baik secara lahir maupun batin, taat kepada Rasul shallallahu 'alaihi wasallam atas segala apa yang diperintahkannya dan meninggalkan apa yang telah dilarang dan diperingatkan.
Firman Allah Subhaanahu Wata'ala,
إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ وَلَا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat." (QS. An-Nisa': 105).
Allah berfirman,
"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (dari padanya)." (QS. Al-A'raf: 3).
Di antara konsekuensi beriman kepada Al-Qur'an adalah menerima setiap yang dibawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam baik yang berupa perintah maupun larangan. Firman Allah Subhaanahu Wata'ala,
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya." (Al-Hasyr: 7).
(DR. Abdullah al-Mushlih & DR. Shalah ash-Shawiy, " Untuk Diketahui Setiap Muslim")
_______________________
(Sumber: Pesan ini disebarluaskan oleh BB Dakwah Al-Sofwa PIN 24C805BD)
Sent from Samsung Mobile
Tidak ada komentar:
Posting Komentar