Jum'at, 21 Muharram 1436 H
:: Makna Dosa SYIRIK Tidak Diampuni ::
ALLAH azza wa jalla berfirman,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
"Sesungguhnya ALLAH tdk akan mengampuni dosa orang-orang yg menyekutukan-NYA, dan akan mengampuni dosa yang selain daripada itu, bagi siapa yang DIA kehendaki." (QS. An-Nisaa (4) : 48, 116)
Sebagian ulama berpendapat bahwa yg dimaksud dgn kesyirikan pada ayat tersebut yaitu kesyirikan secara mutlak, yakni mencakup syirik kecil dan syirik besar, karena lafazh ayat tersebut datang dgn shigah umum. Dan yg lain berpendapat bahwa yg dimaksud syirik dlm ayat tersebut ialah syirik besar. Walau bagaimana pun seorang muslim wajib untuk meninggalkan seluruh dosa syirik, baik kecil maupun besar. (Lihat al-Qaul al-Mufid hal. 66-67)
Para ulama menjelaskan, bahwa yg dimaksud dgn ALLAH tdk akan mengampuni dosa orang-orang yg berbuat syirik, ialah apabila org tersebut mati dalam keadaan belum bertaubat dari perbuatan syirik, atau mati dlm keadaan musyrik.
Berkata Ibnu Katsir ketika menjelaskan ayat ini, "Yaitu ALLAH tdk akan mengampuni seorang hamba yg meninggal dunia dalam keadaan musyrik (menyekutukan-NYA)." (Tafsir Ibnu Katsir)
Hal ini juga dipertegas oleh sebuah hadits yg diriwayatkan oleh Abu Dzar al-Ghifari,
"Sesungguhnya ALLAH masih akan mengampuni seorang hamba selagi ia tdk terkena "al-Hijab" (sesuatu yg menghalanginya)." Dikatakan kpd beliau shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, apakah yg dimaksud dgn "al-Hijab"?."
Beliau menjawab, "Yaitu ia mati dalam kondisi musyrik (menyekutukan ALLAH)." (HR. al-Hakim di dlm al-Mustadrak. Dishahihkan oleh beliau)
Sungguh sebuah ancaman yg membahayakan bg para pelaku kesyirikan, karena di akhirat mereka tdk akan memperoleh ampunan ALLAH. Alih-alih mendapatkan ampunan, justru mereka hrs dibakar di dlm Neraka selama-lamanya, tanpa ada penghujung waktu.
_______________________
(Sumber: BB Dakwah Al-Sofwa PIN 24C805BD)
:: Makna Dosa SYIRIK Tidak Diampuni ::
ALLAH azza wa jalla berfirman,
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
"Sesungguhnya ALLAH tdk akan mengampuni dosa orang-orang yg menyekutukan-NYA, dan akan mengampuni dosa yang selain daripada itu, bagi siapa yang DIA kehendaki." (QS. An-Nisaa (4) : 48, 116)
Sebagian ulama berpendapat bahwa yg dimaksud dgn kesyirikan pada ayat tersebut yaitu kesyirikan secara mutlak, yakni mencakup syirik kecil dan syirik besar, karena lafazh ayat tersebut datang dgn shigah umum. Dan yg lain berpendapat bahwa yg dimaksud syirik dlm ayat tersebut ialah syirik besar. Walau bagaimana pun seorang muslim wajib untuk meninggalkan seluruh dosa syirik, baik kecil maupun besar. (Lihat al-Qaul al-Mufid hal. 66-67)
Para ulama menjelaskan, bahwa yg dimaksud dgn ALLAH tdk akan mengampuni dosa orang-orang yg berbuat syirik, ialah apabila org tersebut mati dalam keadaan belum bertaubat dari perbuatan syirik, atau mati dlm keadaan musyrik.
Berkata Ibnu Katsir ketika menjelaskan ayat ini, "Yaitu ALLAH tdk akan mengampuni seorang hamba yg meninggal dunia dalam keadaan musyrik (menyekutukan-NYA)." (Tafsir Ibnu Katsir)
Hal ini juga dipertegas oleh sebuah hadits yg diriwayatkan oleh Abu Dzar al-Ghifari,
"Sesungguhnya ALLAH masih akan mengampuni seorang hamba selagi ia tdk terkena "al-Hijab" (sesuatu yg menghalanginya)." Dikatakan kpd beliau shallallahu 'alaihi wasallam, "Wahai Rasulullah, apakah yg dimaksud dgn "al-Hijab"?."
Beliau menjawab, "Yaitu ia mati dalam kondisi musyrik (menyekutukan ALLAH)." (HR. al-Hakim di dlm al-Mustadrak. Dishahihkan oleh beliau)
Sungguh sebuah ancaman yg membahayakan bg para pelaku kesyirikan, karena di akhirat mereka tdk akan memperoleh ampunan ALLAH. Alih-alih mendapatkan ampunan, justru mereka hrs dibakar di dlm Neraka selama-lamanya, tanpa ada penghujung waktu.
_______________________
(Sumber: BB Dakwah Al-Sofwa PIN 24C805BD)
#DakwahIslam
Sent from Samsung Mobile
Tidak ada komentar:
Posting Komentar