💝Belajar Konsep Rizki dr Penjual Rujak💝
Hari ini hujan mulai jam 9 pagi, seorg tukang rujak numpang berteduh di teras ruko.
Beliau saya pinjamkan tempat duduk dr dlm toko. Gerobaknya masih penuh dgn buah2an tertata rapi.
Kulihat dr dlm toko tukang rujak itu membuka buku kecil. Rupanya sbh Al-Quran. Si tukang begitu tekun dgn Al-Qurannya.
Sp jam setengah 11siang hujan tak kunjung berhenti dan
saya mulai risau krn toko sepi pembeli.
Saya keluar sekadar memberikan air minum kemasan dan bbrp butir kurma.
Tdk ada sedikitpun raut gelisah terlihat di wajahnya.
"Kalau musim hujan jualannya repot juga ya, Pak… "
Kataku sambil menatap gerobaknya.
"Masih banyak banget."
Beliau tersenyum, "Iya bu.. Mudah-mudahan ada rejekinya.. ." jawabnya.
"Aamiin," kataku.
"Kalau gak abis gimana, Pak?"
tanyaku iba…
"Ya.. Kalau gak abis ya risiko, Bu..
Kalau buah yg gak bisa sp besok kayak semangka, melon yg udah kebuka ya kasih ke tetangga juga seneng drpd kebuang. Kalau kayak bengkoang, jambu, mangga yg masih bagus bisa disimpan. Mudah2-an aja dpt nilai sedekah," katanya tersenyum.
"Kalau hujan terus sampai sore gimana, Pak?" tanyaku lagi.
"Ya Alhamdulillah bu… Berarti "rejeki saya" hari ini diizinkan banyak berdoa dan meminta sesuatu sama Allah.
Kan kalau hujan waktu mustajab buat berdoa bu…" Katanya sambil tersenyum. "Dikasih kesempatan berdoa juga kan rejeki, Bu…"
"Terus kalau gak dpt uang gimana, Pak?" tanyaku lagi.
"Berarti rejeki saya bersabar, Bu…
Allah yg bagi2 rejeki, Bu… Saya bergantung sama Allah.. Apa aja bentuk rejeki yg Allah kasih ya saya syukuri aja..
Tapi Alhamdulillah, ber-tahun2 saya jualan rujak belum pernah sampai kelaparan.
"Pernah gak dpt uang sama sekali, tau tau tetangga ngirimin makanan.
Kita hidup cari apa Bu, yg penting bisa makan biar ada tenaga buat ibadah dan usaha," katanya lagi sambil memasukan Alquran nya ke kotak di gerobak.
"Mumpung hujannya rintik, Bu… Saya bisa jalan .. Makasih yaa ,Bu…" katanya sambil menutup badannya dgn plastik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar