By Ustazah Erika
BENCANA ASAP DARI KACA MATA SURAT ASAP
Hari ini ketika baca Al-Qur'an, saya tidak sadar
  ternyata sedang baca surat Ad-Dukhon. Ad-
  Dukhon artinya kabut atau asap. Bacaan surat
  Ad-Dukhon membuat saya terhenti sejenak ketika
  mengaitkan dengan fenomena asap yang
  beberapa bulan ini sedang melanda negeri kita
  Indonesia.
Berikut beberapa hal yang tiba-tiba terlintas di
  pikiran saya ketika baca Surat Asap pagi ini.
  PERTAMA, ternyata asap adalah salah satu
  bentuk siksaan dari Allah SWT. Artinya, asap
  adalah salah satu tentara Allah SWT yang dikirim
  untuk memberi peringatan kepada manusia,
  seperti halnya air bah yang dikirim untuk
  menenggelamkan kaum Nuh, teriakan keras yang
  dikirim untuk menghancurkan kaum Tsamud, dan
  badai yang pernah dikirim untuk menghancurkan
  kaum Ad.
  "MAKA TUNGGULAH HARI KETIKA LANGIT
  MEMBAWA KABUT ASAP YANG NYATA, YANG
  MELIPUTI MANUSIA. INILAH AZAB YANG
  PEDIH." (QS Ad-Dukhon: 10-11).
KEDUA, apakah bencana asap yang ada di negara
  kita ini termasuk ujian untuk menguji keimanan
  kita, atau siksaan untuk menghukum dosa-dosa
  kita?
Saya rasa tidak ada manfaatnya kita selalu
  membela diri, menganggap ini adalah ujian
  karena keimanan kita. Sehingga, kita merasa
  baik-baik saja dan tidak ada yang salah dengan
  diri kita. Sikap merasa suci seperti ini justru akan
  membawa kita kepada kubangan kesalahan.
Sebaliknya, tidak ada salahnya kita menganggap
  bencana asap ini adalah hukuman atas dosa-
  dosa kita. Mungkin hukuman karena pemimpin
  kita yang suka berdusta, pejabat yang tidak
  memegang amanat, pengusaha yang serakah,
  dan rakyat yang bisanya hanya mengumpat dan
  telah kehilangan karakteristik amar ma'ruf nahi
  mungkar. Kita semua sudah sedemikian jauh dari
  ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan.
Tak ada salahnya kita menganggap bencana
  asap ini adalah hukuman Allah SWT atas
  kelalaian dan kemaksiatan kita, sehingga kita
  tergerak untuk bertaubat, introspeksi dan mawas
  diri.
KETIGA, ada doa bagus yang diajarkan Allah
  dalam Surat AD-Dukhon ini. Doa tersebut
  diletakkan pas setelah pernyataan bahwa asap
  itu adalah bagian dari azab Allah SWT.
  Jadi doa ini, menurut pendapat saya, baik untuk
  dibaca banyak-banyak ketika kita ingin terbebas
  dari bencana asap seperti ini. Doa itu berbunyi:
  ﺭﺑﻨﺎ ﺍﻛﺸﻒ ﻋﻨﺎ ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ ﺇﻧَّﺎ ﻣﺆﻣﻨﻮﻥ
  "YA TUHAN KAMI, HILANGKANLAH DARI KAMI
  AZAB INI, SESUNGGUHNYA KAMI ORANG YANG
  BERIMAN."
Doa ini menarik setidaknya dari beberapa sisi:
  pertama, ia diawali dengan panggilan kepada
  Allah SWT dengan kata "Rabb" yang berarti Dzat
  yang mengatur, mengendalikan dan merancang
  segala sesuatu. Dalam artian sempit, Allah
  dengan kata Rabb ini adalah Dzat yang mengatur
  dan mengendalikan datang dan perginya asap.
Kedua, kata iksyif pada mulanya berarti
  membuka sesuatu yang tertutup. Penggunaan
  kata ini tentu sangat tepat karena asap memang
  menutupi segala sesuatu. Menutupi pandangan,
  menutupi pernapasan, menutupi kebebasan
  bergerak, dan lain-lain. Sehingga ketika kita minta
  dihilangkan asap itu, kita minta agar Allah
  membukanya dari diri kita.
Ketiga, doa ini diikuti dengan pengakuan
  keimanan "sesungguhnya kami orang yang
  beriman". Pengakuan seperti ini penting, paling
  tidak, untuk 'memancing' rasa kasih sayang Allah
  Swt. Seakan-akan kita berkata, "Ya Allah,
  meskipun kami ini banyak berbuat dosa, tapi
  kami ini tetaplah hamba-hambamu yang beriman,
  kami tetap mengesakan Engkau, kami tidak
  menyekutukan Engkau. Maka kasihanilah kami,
  lenyapkan azab ini dari kami, karena
  sesungguhnya Engkau maha belas kasih terhadap
  hamba-hamba-Mu yang beriman." Dan setelah
  mengakui keimanan dengan lisan, maka
  selanjutnya kita mesti mengakuinya dengan
  perbuatan kita.
KEEMPAT, pada beberapa ayat setelah doa itu,
  Allah SWT menjawab dengan mengatakan,
  "SUNGGUH KAMI AKAN MENGHILANGKAN AZAB
  TERSEBUT AGAK SEDIKIT."
Ya, setelah doa tadi diucapkan, Allah SWT
  menjanjikan akan menghilangkan azab tersebut
  sedikit terlebih dahulu. Dihilangkan sedikit azab
  sedikit tersebut untuk menguji apa yang
  selanjutnya akan kita lakukan?! Kita kembali
  kepada Allah atau kembali kepada kemaksiatan?
Jangan sampai kita mengikuti pernyataan pada
  bagian selanjutnya dari ayat ini, "Sungguh kamu
  akan kembali ingkar!".
Beberapa titik asap yang sudah berkurang di
  sebagian daerah jangan sampai membuat kita
  kembali kepada dosa-dosa kita. Ketika kembali
  ingkar, maka Allah SWT akan memberikan
  hukuman lain yang lebih besar seperti yang
  tertulis pada ayat setelahnya.
  "HARI KETIKA KAMI MENGHANTAM DENGAN
  HANTAMAN HANG KERAS. SUNGGUH KAMI
  (ALLAH) MEMBALAS."
Tapi ketika kita benar-benar insaf, taubat, dan
  berusaha menjauhi dosa semampu kita, maka
  insyaAllah Allah SWT akan menghilangkan azab
  tersebut secara keseluruhan. Allah menjanjikan
  kepada kita tempat yang aman, dan menjanjikan
  pula kenikmatan surga seperti yang tersebut
  pada bagian-bagian akhir surat ini. Itulah nanti
  kemenangan yang besar!
"SESUNGGUHNYA ORANG YANG BERTAKWA
  DALAM TEMPAT YANG AMAN. DALAM TAMAN-
  TAMAN DAN MATA AIR-MATA AIR........
  KARUNIA DARIPADA TUHANMU. YANG
  DEMIKIAN  ITULAH KEMENANGAN YANG
  BESAR." Wallahualam.

			
Tidak ada komentar:
Posting Komentar