Hidup Berkah Tanpa Riba, Rumah Berkah Tanpa Riba, Cara Melunasi Riba, Cara Bebas Dari Riba, Suburkan Sedekah Musnahkan Riba, Blog Dakwah Islam Anti Riba, Pejuang Anti Riba, Berbagi Manfaat Dengan Sedekah, Berbagi Kebaikan, Beli Rumah Tanpa Riba, Perumahan Syariah Tanpa Riba

Selasa, 27 Oktober 2015

Subhanallah....! Bencana Asap Sudah Tertulis di Al Quran..!

By Ustazah Erika

BENCANA ASAP DARI KACA MATA SURAT ASAP

Hari ini ketika baca Al-Qur'an, saya tidak sadar
ternyata sedang baca surat Ad-Dukhon. Ad-
Dukhon artinya kabut atau asap. Bacaan surat
Ad-Dukhon membuat saya terhenti sejenak ketika
mengaitkan dengan fenomena asap yang
beberapa bulan ini sedang melanda negeri kita
Indonesia.

Berikut beberapa hal yang tiba-tiba terlintas di
pikiran saya ketika baca Surat Asap pagi ini.
PERTAMA, ternyata asap adalah salah satu
bentuk siksaan dari Allah SWT. Artinya, asap
adalah salah satu tentara Allah SWT yang dikirim
untuk memberi peringatan kepada manusia,
seperti halnya air bah yang dikirim untuk
menenggelamkan kaum Nuh, teriakan keras yang
dikirim untuk menghancurkan kaum Tsamud, dan
badai yang pernah dikirim untuk menghancurkan
kaum Ad.
"MAKA TUNGGULAH HARI KETIKA LANGIT
MEMBAWA KABUT ASAP YANG NYATA, YANG
MELIPUTI MANUSIA. INILAH AZAB YANG
PEDIH." (QS Ad-Dukhon: 10-11).

KEDUA, apakah bencana asap yang ada di negara
kita ini termasuk ujian untuk menguji keimanan
kita, atau siksaan untuk menghukum dosa-dosa
kita?

Saya rasa tidak ada manfaatnya kita selalu
membela diri, menganggap ini adalah ujian
karena keimanan kita. Sehingga, kita merasa
baik-baik saja dan tidak ada yang salah dengan
diri kita. Sikap merasa suci seperti ini justru akan
membawa kita kepada kubangan kesalahan.

Sebaliknya, tidak ada salahnya kita menganggap
bencana asap ini adalah hukuman atas dosa-
dosa kita. Mungkin hukuman karena pemimpin
kita yang suka berdusta, pejabat yang tidak
memegang amanat, pengusaha yang serakah,
dan rakyat yang bisanya hanya mengumpat dan
telah kehilangan karakteristik amar ma'ruf nahi
mungkar. Kita semua sudah sedemikian jauh dari
ajaran agama dan nilai-nilai kemanusiaan.

Tak ada salahnya kita menganggap bencana
asap ini adalah hukuman Allah SWT atas
kelalaian dan kemaksiatan kita, sehingga kita
tergerak untuk bertaubat, introspeksi dan mawas
diri.

KETIGA, ada doa bagus yang diajarkan Allah
dalam Surat AD-Dukhon ini. Doa tersebut
diletakkan pas setelah pernyataan bahwa asap
itu adalah bagian dari azab Allah SWT.
Jadi doa ini, menurut pendapat saya, baik untuk
dibaca banyak-banyak ketika kita ingin terbebas
dari bencana asap seperti ini. Doa itu berbunyi:
ﺭﺑﻨﺎ ﺍﻛﺸﻒ ﻋﻨﺎ ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ ﺇﻧَّﺎ ﻣﺆﻣﻨﻮﻥ
"YA TUHAN KAMI, HILANGKANLAH DARI KAMI
AZAB INI, SESUNGGUHNYA KAMI ORANG YANG
BERIMAN."

Doa ini menarik setidaknya dari beberapa sisi:
pertama, ia diawali dengan panggilan kepada
Allah SWT dengan kata "Rabb" yang berarti Dzat
yang mengatur, mengendalikan dan merancang
segala sesuatu. Dalam artian sempit, Allah
dengan kata Rabb ini adalah Dzat yang mengatur
dan mengendalikan datang dan perginya asap.

Kedua, kata iksyif pada mulanya berarti
membuka sesuatu yang tertutup. Penggunaan
kata ini tentu sangat tepat karena asap memang
menutupi segala sesuatu. Menutupi pandangan,
menutupi pernapasan, menutupi kebebasan
bergerak, dan lain-lain. Sehingga ketika kita minta
dihilangkan asap itu, kita minta agar Allah
membukanya dari diri kita.

Ketiga, doa ini diikuti dengan pengakuan
keimanan "sesungguhnya kami orang yang
beriman". Pengakuan seperti ini penting, paling
tidak, untuk 'memancing' rasa kasih sayang Allah
Swt. Seakan-akan kita berkata, "Ya Allah,
meskipun kami ini banyak berbuat dosa, tapi
kami ini tetaplah hamba-hambamu yang beriman,
kami tetap mengesakan Engkau, kami tidak
menyekutukan Engkau. Maka kasihanilah kami,
lenyapkan azab ini dari kami, karena
sesungguhnya Engkau maha belas kasih terhadap
hamba-hamba-Mu yang beriman." Dan setelah
mengakui keimanan dengan lisan, maka
selanjutnya kita mesti mengakuinya dengan
perbuatan kita.

KEEMPAT, pada beberapa ayat setelah doa itu,
Allah SWT menjawab dengan mengatakan,
"SUNGGUH KAMI AKAN MENGHILANGKAN AZAB
TERSEBUT AGAK SEDIKIT."

Ya, setelah doa tadi diucapkan, Allah SWT
menjanjikan akan menghilangkan azab tersebut
sedikit terlebih dahulu. Dihilangkan sedikit azab
sedikit tersebut untuk menguji apa yang
selanjutnya akan kita lakukan?! Kita kembali
kepada Allah atau kembali kepada kemaksiatan?

Jangan sampai kita mengikuti pernyataan pada
bagian selanjutnya dari ayat ini, "Sungguh kamu
akan kembali ingkar!".

Beberapa titik asap yang sudah berkurang di
sebagian daerah jangan sampai membuat kita
kembali kepada dosa-dosa kita. Ketika kembali
ingkar, maka Allah SWT akan memberikan
hukuman lain yang lebih besar seperti yang
tertulis pada ayat setelahnya.
"HARI KETIKA KAMI MENGHANTAM DENGAN
HANTAMAN HANG KERAS. SUNGGUH KAMI
(ALLAH) MEMBALAS."

Tapi ketika kita benar-benar insaf, taubat, dan
berusaha menjauhi dosa semampu kita, maka
insyaAllah Allah SWT akan menghilangkan azab
tersebut secara keseluruhan. Allah menjanjikan
kepada kita tempat yang aman, dan menjanjikan
pula kenikmatan surga seperti yang tersebut
pada bagian-bagian akhir surat ini. Itulah nanti
kemenangan yang besar!

"SESUNGGUHNYA ORANG YANG BERTAKWA
DALAM TEMPAT YANG AMAN. DALAM TAMAN-
TAMAN DAN MATA AIR-MATA AIR........
KARUNIA DARIPADA TUHANMU. YANG
DEMIKIAN  ITULAH KEMENANGAN YANG
BESAR." Wallahualam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...