Rabu, 17 Rajab 1436 H
6 Mei 2015 M
:: Cintailah Sunah Nabi & Pengamalnya
Sunnah Nabi adalah jalan hidup Nabi yang tertuang dalam sabda, perbuatan dan taqrir ketetapan beliau.
Sabda Nabi, jika ia berita maka ia wajib dibenarkan, jika ia perintah maka ia wajib dilaksanakan, jika ia larangan maka ia wajib dijauhi.
Adapun perbuatan nabi, maka teladanilah, sepanjang apa yang dilakukan beliau tersebut bukan merupakan kekhususan bagi beliau.
Bila perbuatan beliau dalam rangka menjelaskan sesuatu yang bersifat global pada ayat al-Qur'an atau hadits. Jika yang dijelaskan itu wajib maka perbuatan Nabi wajib seperti penjelasan beliau tentang tata-cara shalat, tentang nishab harta zakat, tentang tata-cara manasik haji dan sebagainya.
Jika yang dijelaskan bersifat mandub, dianjurkan maka perbuatan Nabi adalah dianjurkan. Misalnya, Nabi shalat di belakang maqam Ibrahim dua rakaat setelah Thawaf seraya membaca ayat (yang artinya), "Dan jadikanlah maqam Ibrahim sebagai tempat shalat."(Al-Baqarah: 125).
Adapun taqrir beliau atas sesuatu maka ia merupakan dalil dibolehkannya sesuatu itu dalam bentuk sebagaimana Nabi menetapkannya, baik berupa ucapan maupun perbuatan. Yang pertama seperti taqrir Nabi atas jawaban seorang hamba sahaya wanita ketika beliau bertanya kepadanya, "Di mana Allah?" Dia menjawab, "Di langit." (HR. Muslim). Yang kedua misalnya taqrir beliau perbuatan Amru bin al-Ash yang shalat Shubuh sebagai imam dengan tayamum padahal dia junub dengan alasan dinginnya udara yang jika dia mandi dikhawatirkan mencelakakan dirinya. (HR. Abu Dawud).
Selanjutnya, seorang muslim harus menyintai sunnah nabi dengan mengamalkannya semampunya dalam kehidupannya dan menyintai pula orang-orang yang mengamalkannya. Semoga Allah memberikan taufiq.
_________________
(Sumber: Pesan ini disebarluaskan oleh BB Dakwah Al-Sofwa PIN 24C805BD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar